Media sosial baru-baru ini heboh dengan munculnya penipuan gaya baru berkedok kurir paket. Penipu mengirim pesan lewat Whatsapp berpura-pura sebagai kurir ekspedisi dan mengirim file dengan ekstensi APK.
Penipu tersebut mengecoh korbannya dengan cara mengirim dokumen dengan judul “lihat foto paket” dalam bentuk APK. Korban yang terlanjur mengunduh file tersebut karena merasa sedang menanti paket dilaporkan kehilangan saldo di rekening bank miliknya.
Kejadian tersebut tentu saja menambah daftar panjang modus penipuan yang menyasar penerima paket. Modus penipuan lainnya yang sudah diketahusi seperti aktivasi paket, biaya asuransi, hingga paket ditahan bea cukai.
Baca juga: Penipuan ganda berkedok barang ditahan bea dan cukai
Karena itu kami selalu mengingatkan bahwa orang-orang licik selalu mengintai saat kita belanja online. Jangan pernah lengah, karena itulah celah yang dimanfaatkan oleh penipu. Mereka biasanya mengirim pesan massal (blast) lewat sms atau WA.
Pihak kurir ekspedisi biasanya tidak banyak berinteraksi dengan penerima paket. Kalau pun ada notifikasi (via sms/whatsapp) biasanya itu hanya berupa pesan otomatis.
Kurir hanya akan menghubungi untuk konfirmasi alamat (share loc) atau mereka akan menelepon kalau sudah di depan rumah. Jadi perlu dicurigai kalau ada yang mengaku kurir tapi menghubungi selain untuk tanya alamat atau menanyakan apakah ada orang di rumah.
Selalu waspada jika terpaksa harus belanja di medsos seperti facebook, instagram, tiktok, dsb. Kewaspadaan harus berlipat dibanding saat belanja marketplace seperti di Tokopedia dan Shopee.
Di marketplace besar seperti itu penipu masih juga sering gentayangan dengan modus menawarkan harga yang sangat murah. Lalu meminta no whatsapp dan berpura-pura mengirim kode promo ke nomor ponsel.
Sekali lagi waspadalah. Baik saat akan berbelanja dan ketika akan menerima paket. Penipu bisa mengincar kita kapan saja!